Label

Sabtu, 27 Desember 2008

Bom Napalm Model Vietnam Digunakan Melawan Kaum Tani Indonesia: Statemen Solidaritas Kepada Warga Dusun Suluk Bongkal

Bom Napalm Model Vietnam Digunakan Melawan Kaum Tani Indonesia: Statemen Solidaritas Kepada Warga Dusun Suluk Bongkal

Oleh International Marxist Tendency

Pada tanggal 18 Desember, pihak kepolisian Indonesia, yang mewakili kepentingan PT. Arara Abadi (sebuah perusahaan kertas and pulp), menyerbu warga dusun Suluk Bongkal di Sumatra yang sedang berjuang mempertahankan lahannya dari serobotan PT. Arara Abadi. Dengan dilengkapi pentungan, water canon, dan senjata api, serta dukungan preman-preman bayaran, sekitar 500 pasukan polisi menerobos barisan yang dibentuk oleh ibu-ibu dan anak-anak yang berdiri di jalan masuk desa. Lalu mereka menembaki warga dengan peluru karet dan gas air mata, memukuli mereka dengan kejam, dan membakari rumah-rumah warga dengan bom napalm yang dijatuhi dari 2 helikopter. Represi ini bukan hanya mengakibatkan banyak warga yang terluka tetapi juga meninggalnya seorang anak berumur 2 tahun (yang bernama Fitri) yang jatuh ke dalam sumur akibat lari ketakutan.


Dari laporan terakhir, sekitar 200 warga termasuk aktivis-aktivis Serikat Tani Riau ditahan dan lebih dari 400 warga sampai sekarang masih berada ditengah hutan bersembunyi dari represi polisi. Pihak kepolisian telah menambah pasukannya, dengan ribuan polisi dan preman berjaga-jaga dan mengejar para warga dan aktivis-aktivis Serikat Tani Riau.


Ratusan warga desa Suluk Bongkal diteror, 700-an rumah mereka habis terbakar, tanah pertanian dan alat produksi mereka tak terselamatkan, dan satu anak umur 2 tahun kehilangan nyawanya. Ini semua demi kepentingan PT. Arara Abadi yang ingin mengklaim tanah seluas 5 ribu hektar ini yang merupakan tanah milik rakyat.


PT Arara Abadi adalah subsidiari divisi perhutanan di Sumatra dari Sinar Mas Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh kapitalis nasional Eka Tjipta Widjaja. Perusahaan ini adalah bagian dari Asia Pulp & Paper (APP) yang merupakan korporasi multinasional dan salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di dunia yang memiliki klien di lebih dari 60 negara. Disini kita lihat dengan jelas seribu benang yang mengikat kaum borjuasi nasional Indonesia dengan modal asing, dan bahwa aparatus negara Indonesia adalah tidak lebih dari alat represi dari kekuatan modal nasional dan modal asing, dalam kata lain alat represi dari kapitalisme.


Dengan krisis ekonomi global ini, seperti halnya banyak perusahaan lainnya, harga saham APP telah jatuh hampir 75% dalam waktu 6 bulan terakhir. Ini mendorong perusahaan-perusahaan kapitalis untuk lebih mengeksploitasi rakyat dengan cara: menekan upah buruh, memecat buruh, dan di dalam kasus ini menyerobot tanah rakyat guna mendapatkan profit yang lebih tinggi. Ini bukan pertama kalinya APP dan subsidiari-subsidiarinya melakukan kekejaman terhadap rakyat dalam usahanya mencari profit, dan bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Cina dan Kamboja.


Oleh karena itu, International Marxist Tendency menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Menyatakan solidaritas kita kepada warga Suluk Bongkal dan kawan-kawan Serikat Tani Riau di dalam perjuangan mereka untuk membela hak mereka atas tanah mereka.
2. Mengutuk tindakan represi yang dilakukan terhadap warga Suluk Bongkal oleh pihak kepolisian yang mewakili kepentingan PT Arara Abadi.
3. Bawa ke pengadilan semua pihak yang terkait di dalam represi ini, termasuk pimpinan PT Arara Abadi
4. Menuntut dibebaskannya dengan segera 200 orang warga dan aktivis Serikat Tani Riau yang tertangkap tanpa syarat.
5. Menuntut dikembalikannya tanah milik warga Suluk Bongkal, dengan ganti rugi penuh terhadap seluruh kerusakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan preman-preman bayaran.
6. Menyerukan kepada para pekerja Sinar Mas Group, APP, dan subsidiari-subsidiarinya untuk mengorganisir mogok kerja solidaritas


Krisis kapitalisme global akan semakin mempertajam and memperparah serangan-serangan terhadap rakyat pekerja dan kaum tani. Satu-satunya jalan untuk melawan ini adalah dengan mengambil sikap ofensif. Rakyat pekerja bersama-sama dengan kaum tani dan lapisan tertindas lainnya, bersatu bergerak bersama menuju sosialisme.


Nasionalisasi Ekonomi di Bawah Kontrol Buruh!
Nasionalisasi Tanah di Bawah Kontrol Tani!
Buruh dan Tani, Bersatulah!






Vietnam style napalm bombs used against Indonesian peasants: A solidarity statement for the people of Suluk Bongkal

By International Marxist Tendency


On December 18th, the Indonesian police, who represent the interests of P.T. Arara Abadi, a pulp and paper company in Indonesia, attacked the people of Suluk Bongkal village in Sumatra who have been fighting to protect their land from the encroachment of P.T. Arara Abadi. Equipped with batons, water cannons, and fire arms, also with the support of hundreds of paid thugs, about 500 police officers attacked the picket line made up of women and children who were blocking the road to the village. Then they started shooting at the people with rubber bullets and tear gas, brutally beating the people, and burning down their houses with napalm bombs dropped from two helicopters. This repression not only injured many people but also cost the life of a 2-year-old child named Fitri who fell into a well because she was running scared from the attack.


From the latest report about 200 people, including the activists from the Riau Peasants' Union, have been arrested and more than 400 people are hiding in the jungle fearing further repression. The police have brought in reinforcements, with thousands of police and hired thugs patrolling the village and hunting down the residents and activists of the Riau Peasants' Union.


Hundreds of residents of Suluk Bongkal village have been terrorized, around 700 of their houses have been burned to the ground, their agricultural land and equipment has been destroyed, and one 2-year-old child has lost her life. All this to defend the interests of P.T. Arara Abadi who wants to take over a 5000 acre piece of land which belongs to the people of Suluk Bongkal.


P.T. Arara Abadi is the Sumatra subsidiary forestry division of Sinar Mas Group, one of the largest conglomerates in Indonesia owned by the local capitalist Eka Tjipta Widjaja. This company is part of Asia Pulp & Paper (APP), a multinational corporation which is one of the largest pulp and paper companies in the world with clients in more than 60 countries. Here we see clearly the thousand threads that bind the Indonesian national bourgeoisie with foreign capital, and how the Indonesian state apparatus is nothing more than a tool of repression of foreign and national capital.


With the global economic crisis, just as in many other companies, the stock value of APP has dropped more than 75% in the last 6 months. This is pushing many capitalist companies to intensify exploitation even more by pushing down the wages of the workers, sacking the workers, and in this case taking over the people's land in order to increase profit. This is not the first time APP and its subsidiaries have been involved in repression against the people in its pursuit of profit, and not only in Indonesia but also in China and Cambodia.


Therefore, the International Marxist Tendency would like to make these statements:

1. We are in solidarity with the people of Suluk Bongkal and the comrades of the Riau Peasants' Union in the their struggle to defend their land rights.
2. We condemn the repression perpetrated against the people of Suluk Bongkal by the police forces who are representing the interests of P.T. Arara Abadi.
3. We demand that everyone involved in this repression be brought to justice, including the director of P.T. Arara Abadi.
4. We demand the immediate and unconditional release of the 200 residents and activists of the Riau Peasants' Union who have been arrested.
5. We demand the return of the land belonging to the people of Suluk Bongkal, with full compensation for the destruction carried out by the police and the hired thugs.
6. We appeal to the workers of the Sinar Mas Group, APP, and their subsidiaries to organize a strike in solidarity


The global crisis of capitalism will sharpen and worsen the attacks against workers and peasants. The only way to fight this is to take an offensive stand. The workers together with the peasants and the oppressed layers need to unite and move toward socialism.


Nationalization of the economy under workers' control!
Nationalization of land under peasants' control!
Workers and peasants unite!


_______________________________________________
Mailing list In Defence of Marxism - Indonesia (www.marxist.com)
Bahasa Indonesia: www.marxist.com/indonesian.htm

Minggu, 21 Desember 2008

Motivasi dan Latar belakang Maria Ozawa menjadi Artis Porno

Mengenal lebih dalam si Miyabi aka Maria Ozawa..

Bagi Anda penggemar film panas pastinya sudah paham betul dengan lika-liku dan detail tubuh Maria Ozawa. Sudah bukan rahasia lagi dikalangan pecinta nudis kalau kecantikan dan kemolekan tubuh Maria Ozawa mampu membuat mereka tergila-gila.

Dalam sebuah cuplikan video panasnya, gadis berdarah campuran Kanada-Jepang yang baru berusia 21 tahun ini, tak mampu menatap wajah pria yang menjadi lawan mainnya. Ia sendiri bahkan terkejut dengan semua posisi yang dapat dilakoninya dalam film dewasa tersebut.

Lantas bagaimana Maria Ozawa mengawali debutnya hingga menjadi bintang porno yang sangat kesohor itu diantero Asia ? Berikut petikan wawancaranya:

-Nervous nggak ketika menjalani syuting?
Wah, saya nervous banget. Saya tidur lebih cepat pada malam sebelumnya dan bangun kepagian dan masih terus nervous sebelum saya meninggalkan rumah.

-Jadi bagaimana sih proses syutingnya?
Saya sampai nggak mampu menatap wajah lawan main saya. Saya ingin segalanya cepat selesai. Pokoknya, saya benar-benar gelisah deh.

-Kalau bagian adegan seks-nya?
Karena ini merupakan film pertama saya, jadi kayanya nggak ada yang spesial deh. Tapi yang pasti, saya baru tahu ternyata melakoni berbagai macam posisi, lumayan sulit ya. Saya sampai nggak tahu lagi posisi apa yang saya lakukan. Saya tahu mengenai “48 posisi bercinta”, tapi ternyata posisi-posisi tersebut tak banyak dipraktekan.

-Lho tapi bukannya kalau sudah mengetahui “48 posisi bercinta” tandanya sudah bagus kan ?
Hahahaha… Saya hanya membeli sebuah kalender yang bergambar posisi tersebut, yang tentunya saya lihat setiap hari sepanjang tahun. Tapi saya hanya membacanya, bukan mempraktekkannya lho.

-Lantas apa yang ada dibenakmu setelah menyelesaikan film pertamamu?
Hmm… Gimana ya? Saya rasa masih banyak yang harus saya lakukan. Saya harus memberikan usaha terbaik ketika membuat film berikutnya.

-Oke…. Sekarang mengenai hal yang lebih pribadi ya. Kapan sih pengalaman seksual kamu pertama kali?
Ketika saya berusia 13 tahun, ya kelas dua SMP lah.

-Wah, nggak terlalu cepat tuh?
Iya sih, memang cepat. Semua orang berkata saya terlalu cepat, tapi saya tak merasa terburu-buru kok. Hehehe…

-Pasti pacarmu labih tua ya?
Iya, pacar saya kelas tiga SMA.

-Oh…. Apa pengalaman pertamamu berjalan oke?
Ihh… sakit sekali, sampai ingin nangis…

-Lantas apa kamu tidak mau melakukan lagi setelah itu?
Setelah yang pertama itu, memang rasanya saya seperti tak lagi ingin melakukannya. Tapi setelah tiga kali melakukannya, saya jadi terbiasa dan baik-baik saja sehabis itu. :P

-Setelah itu, berapa banyak pria yang pernah melakukan seks sama kamu?
Enam orang.. Empat diantaranya pacar dan dua lagi bukan pacar.

-Dua orang bukan pacar?
Ya, mereka adalah pria yang ingin saya pacari tapi pada kenyataannya, tak mungkin menjalani suatu hubungan dengan saya.

-Apa sih pengalaman seks tergila-mu?
Pacar saya pernah dirawat di rumah sakit karena mendapat patah tulang, kemudian saya menjenguknya dan kami melakukan hubungan seks disana.

-Wah, pasti pacarmu stres karena tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya yang patah itu ya?
Nggak tuh, dia malah sangat bersemangat. Hahahaha…(mel/hep)

Best Video - September Edition (2005 I assume)
Birthdate: 8th January 1986
Blood type: A
Measurements: T163 B88 W56 H87
Birthplace: Hokkaido


Maria Ozawa a.k.a Miyabi adalah fenomena baru dalam dunia industri film porno di Asia setelah berakhirnya era Asia Carera pada tahun 90-an karena AIDS. Gadis muda berusia 21 tahun ini dengan sekejap menjadi kaya meskipun masih tinggal di apartemen yang disewanya sebesar 16 juta rupiah per bulan.Dengan sewa semahal itu lantas berapa gaji yang dia dapatkan sebulan? Jangan heran jika Miyabi dengan profesi yang digelutinya saat ini bisa mendulang 8000 USD dolar per bulannya (sekitar 75 juta rupiah). Tinggal di apartemen mewah yang lebih mirip dengan mansion lengkap dengan segala perabotan serba wah, ia lebih senang hidup menyendiri setelah diusir dari rumah dan dijauhi teman-temannya.Awalnya kehidupan Miyabi dengan kedua orangtuanya baik-baik saja, sampai pada suatu ketika orangtuanya melihat Miyabi tampil bugil di sebuah majalah porno Jepang. Seketika itu meledak lah murka orangtuanya demi melihat Miyabi kecil yang masih remaja polos melakukan hal yang tidak pantas dilakukan anak seusianya.Meskipun demikian Miyabi tetap menjalankan profesinya, dari sekedar foto-foto telanjang berlanjut ke film. Miyabi kembali cari gara-gara ketika membawa 20 film porno yang ia bintangi ke rumah dan ia tunjukkan ke orangtuanya. Sejak itu kedua orangtuanya tidak mau melihat dan mengakuinya lagi sebagai anak.

Bahkan teman-teman dekatnya yang dulu akrab dengannya satu persatu mulai meninggalkannya. Mereka alergi di cap berteman dengan seorang bintang film porno…sungguh menyedihkan… Namun sebagai wanita muda yang punya ambisi besar, situasi ini tidak membuatnya patah arang untuk melanjutkan profesinya…demi uang ia tetap bertahan dan konsisten !!!

Hidup soliter membuat dirinya pintar memasak. Bagaimana tidak orang seperti dia selalu menghindari membeli makanan di tempat-tempat umum jika tidak ingin diserbu penggemarnya atau dimaki orang-orang yang nyinyir terhadap profesinya…. Selain gemar memasak, Miyabi juga paling doyan nonton film-film porno yang ia bintangi sendiri. Semua koleksi video yang ada di kabinet TV-nya adalah film porno. Sebagai bintang film porno papan atas ia juga perlu belajar berbagai posisi penting dari bintang-bintang film porno lainnya.

Meskipun banyak tawaran mengalir untuk hijrah keluar Jepang (Am erika dan Eropa) dan bermain dengan pria-pria bule, Miyabi tetap tidak mau dan tetap memilih tinggal di Jepang dan memilih pasangan main dari pria-pria lokal. Alasannya cukup masuk akal juga. Menurutnya “perabot” pria Jepang lebih kecil dan tahan lama dalam melakukan adegan syur dibandingkan pria bule yang menurutnya memiliki “perabot” lebih besar dan menyakitkan.

Seringkali dalam melakukan adegan di beberapa filmnya, Miyabi tampak menangis dan itu memang benar-benar tampak alamiah. Sebabnya ia sedang tidak menikmati dan benar-benar sakit. Miyabi juga mengancam akan cabut dari AV (PH Film Porno) jika ia dipaksa melakukan adegan atau posisi yang tidak ia sukai. Bahkan dulu pacar-pacarnya (4 orang — sebelum semuanya diputusin) ketika sedang bersamanya dan ingin menonton film yang ia bintangi, Miyabi selalu tidak pernah mengijinkannya.

Namun setenar apapun dan sebanyak apapun uang yang ia hasilkan dari pekerjaannya saat ini, sosok Miyabi adalah juga manusia normal yang juga merindukan orang tua, sahabat, teman-teman dan keinginannya untuk menikah seperti wanita kebanyakan . Jika saat ini ia melakukan seks untuk bisnis suatu hari nanti ia merindukan ada laki-laki yang ingin menikahinya.

http://www.yauhui.net/interview-dengan-si-miyabi-maria-ozawa/
Untuk sementara saya tidak akan memberikan tanggapan dan atau penilaian apapun karena saya tidak bisa berkata apa-apa