Segenap rindu segenggam rasa, tak terasa meneteskan darah darah yang merindu, merindu akan kemerahannya yang hangat, menghidupi setiap jalannya, menguatkan setiap nadinya. adakah mereka disetiap jalan yang sepi merasakan darah yang terhampar luas dilautan sana. (Pratikto Dwi Rahardjo)
Setiap rindu akan selalu hangat, tiada yang dapat membunuh rasa sakit dari rindu yang tergenggam, seperti hamparan lautan tak akan bisa terselami hingga maksud rindu pun tersampaikan dan selesai pada waktunya. (Vertex Patra)
Ketika semua tenggelam, semua akan binasa, melewati sedikit kerisauan dan lebih banyak kegundahan, hanya mengeluh serta menerertawaakan diri sendiri, layaknya membunuh sepi dan hiraukan diri sendiri. Janganlah engkau menganggap ringan dunia, memang seperti kapas dunia ini, ketika semua terasa ringan kita akan melayang, ketika dihembus angin nan kencang kita akan mengikuti keadaan. Lawan dan lawan serta berontaklah kita dari keadaan yang penuh kegundahan.(Pratikto Dwi Rahardjo)
Seperti langkah kecil sang gadis kecil bak tarian ringan yang semerengguh, seperti itulah hidup yang harus berlangsung, tiada kecil di dunia, dunia selalu berat seperti massanya, dan akan selalu berubah terhempas seperti kapas, ingat dengarkan dan camkanlah dan waspadalah. (Vertex Patra)
Mari menari mari tertawa bersama, mari nikmati kerinduan kita nanti diakhir zaman. jangan lupakan jangan engkau hapus kenangan kita disemua masa kita. (Pratikto Dwi Rahardjo)