Label

Jumat, 09 Desember 2011

Interpretasi saya tentang Requiem of Sucide "Gloomy Sunday", dalam bentuk puisi

Kematian adalah mimpi,

Kelak kematian adalah mimpi yang terwujud

dalam (bayang-bayang) kematian akan membelai mu

dengan nafas terakhir dari jiwamu,

kan memberkati mu dengan lirih yang terakhir dengan senyum kelu

Senyum kelu itu adalah sebuah raut wajah yang jujur dalam sebuah raut yang kelu

diakhir kematian yang menjelang.


Mereka yang mencintai keberadaanya sebagai Tuhannya, akan kehilangan hidupnya

Kematian datang dengan mengetuk hati, dan tiada yang menolak,

Minggu suram, semua hamparan kesediahan dan air mata adalah sebuah iringan kidung

dengan hamparan bunga putih dipelataran


Manusia terduduk menunggu kematian datang,

Ia datang dengan langkah kecil, dengan senyum

Dengan segantang Dian ditangannya datang untuk menyambutmu

Ia, Kematian adalah sebuah takdir akan selamanya sebagai takdir


Tanah yang merah dan basah akan tangisan mereka adalah pelataran terakhir untuk pembaringan mu

Mereka yang mencintai keberadaanya sebagai Tuhannya, akan kehilangan hidupnya

Mereka kehilangan hidupnya akan mendapatkan upahnya.

Tidak ada komentar: